widgeo.net

Sabtu, 07 Februari 2015

"Wisata Budaya"

Objek Wisata Budaya

Taman Budaya Senggarang
Taman Budaya Senggarang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004, pada saat pelaksanaan Revitalisasi Budaya Melayu I. Pada tanggal 6 Januari 2012 diresmikan beberapa rumah adat suku-suku yang ada di Tanjungpinang. Antara lain : Melayu, Jawa, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Tionghoa

Dragon Boat Race

Lomba perahu naga diangkat dari tradisi Tionghoa di Tanjungpinang, yakni perayaan Peh Cun dan Sembahyang Keselamatan Laut.  Jalur lomba perahu naga dilaksanakan di kawasan perairan tepi laut dengan lintasan pergi dan pulang. Jumlah pedayung sebanyak sepuluh orang ditambah satu orang bertindak sebagai juru mudi.


Sembahyang Keselamatan Laut
Sembahyang Keselamatan Laut merupakan tradisi etnis Tionghoa di Tanjungpinang. Sembahyang Keselamatan Laut ditujukan sebagai rasa syukur, mendoakan keselamatan laut, dan terjaganya keutuhan persaudaraan sesama masyarakat Tanjungpinang.
Ritual Sembahyang Keselamatan Laut ini dilaksanakan setiap tahun, dan dimeriahkan dengan perlombaan perahu naga di Pelantar 2. Sembahyang Keselamatan Laut sudah sejak 130 tahun yang lalu dilakukan nenek moyang masyarakat Tionghoa.
Biasanya pelaksanaan Sembahyang Keselamatan Laut dilaksanakan pada hari dan bulan baik menurut perhitungan etnis Tionghoa. Umumnya dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli setiap tahun.


Opera Cina

Opera Cina adalah seni pentas yang memadukan kemampuan seni drama, menyanyi, tari, dan tidak jarang pula diisi dengan aksi akrobat dan bela diri dengan para pelakonnya memakai pakaian bercorak warna-warni diiringi musik yang merupakan instrumen tradisional negeri Cina. Menurut beberapa referensi, opera Cina ini lahir di penghujung abad ke-18 saat kaisar Qianlong dari Dinasti Qing atau Dinasti Manchuria berkuasa.
Di Tanjungpinang Opera Cina ditampilkan pada saat peringatan hari-hari besar etnis Tionghoa, seperti Imlek dan Cap Go Meh. Selain itu Opera Cina kini juga ditampilkan pada setiap pagelaran seni budaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Cap Go Meh


Cap Go Meh merupakan bagian dari budaya etnis Tionghoa yang melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir masa perayaan Tahun Baru Imlek. Perayaan Cap Go Meh di Tanjungpinang biasanya ditandai arak-arakan barongsai, naga, dan bazar.

Barongsai

Barongsai adalah kesenian tradisional masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang, bentuknya berupa Liong. Kesenian ini biasanya dimainkan pada hari-hari besar masyarakat Tionghoa. Dalam perkembangannya dewasa ini, barongsai juga dimainkan pada acara-acara peresmian tertentu. Barongsai juga banyak diminati oleh etnis lain di Tanjungpinang karena pertunjukannya yang atraktif dan musik yang dinamis.


Teater Mak Yong

 Mak Yong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai sekarang masih sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum nasional dan internasional. Zaman dulu pertunjukan Mak Yong diadakan di pematang sawah usai panen padi. Di Tanjungpinang Mak Yong dimainkan oleh penari yang menggunakan topeng. Tokoh utama pria dan wanita keduanya dibawakan oleh penari wanita. Tokoh-tokoh lain yang muncul dalam cerita misalnya pelawak, dewa, jin, pegawai istana, dan binatang. Pertunjukan Mak Yong diiringi alat musik rebab, gendang, dan tetawak.

Tari Zapin
Zapin adalah tari tradisional yang menggunakan alat musik gambus dan marwas. Pada tarian ini, laki-laki dan perempuan menari bersama. Tari zapin dibagi dalam beberapa jenis, yakni zapin langkah satu, langkah dua, langkah tiga, titi batang pusat balanak, anak ayam, dan banyak lagi kreasinya.

Tari Persembahan

Nilai-nilai yang terkandung dari tari persembahan ini adalah menghormati tamu, budi pekerti, menumbuhkan nilai kekeluargaan, keakraban dan kedekatan batin antara tuan rumah dan tamunya. Tari persembahan merupakan tradisi turun-temurun sebagai ciri khas adat Melayu yang dilanjutkan dengan jamuan makan sirih, begitu juga  dengan budaya tepung tawar, sebagai simbol pemberian doa restu dalam adat pernikahan, menaiki rumah baru, serta merestui kedatangan tamu kehormatan dan lainnya dalam harapan untuk mendapat berkah.


Joget Dangkung

Joget Dangkung dikenal sebagai tarian tradisional. Joget dangkung juga disebut dengan istilah lain seperti joget tandak atau joget lambak. Disebut dengan joget tandak karena penari perempuannya dapat diebeng atau menari melawan penari laki-laki. Penari laki-laki yang membayar penari perempuan untuk berjoget melawannya disebut dengan pandak. Joget ini dikenal sejak abad ke-17. Saat ini joget dangkung hanya dimainkan saat ada acara-acara tertentu.
Reog
 

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Pementasan reog di Tanjungpinang dilaksanakan pada acara-acara pagelaran seni,  dan acara kedaerahan. Pertunjukan reog sangat digemari oleh masyarakat Tanjungpinang, hingga setiap pementasan reog biasanya selalu dipadati oleh masyarakat.


Gazal


Gazal adalah musik tradisional Melayu yang kaya akan ritme. Alat musik gazal terdiri dari gitar, harmonium, biola, gambus, maracas, dan akordion. Musik gazal identik dengan lagu-lagu Melayu dan lagu keagamaan. Gazal biasanya dipertunjukkan pada acara perkawinan Melayu, acara rakyat, dan hari besar keagamaan.

Gasing

Permainan gasing adalah permainan beregu yang masing-masing terdiri dari 10 orang. Gasing terbuat dari kayu, yang kepalanya dililit dengan tali. Kemudian gasing dilempar dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya.


Batik Gonggong Lawana
 

Batik yang bercorakkan gonggong ini merupakan batik khas Tanjungpinang. 

1 komentar: